Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) akan menyelengarakan konferensi teknologi pendidikan tingkat nasional di Surabaya pada tanggal 5 Juli 2025. Konferensi yang pertama kali diselenggarakan atas kerjasama konsursium penyelenggara Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Bali, Universitas PGRI ADI BUANA Surabaya, Universitas Dr. Soetomo Surabaya, dan Universitas PGRI Argopuro Jember.

Konferensi teknologi pendidikan didasarkan adanya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara manusia belajar, mengajar, dan mengelola sistem pendidikan. Teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih personal, efektif, dan inklusif. Namun, adopsi AI dalam pendidikan juga menghadirkan berbagai tantangan. Salah satunya adalah potensi ketimpangan akses terhadap teknologi, terutama di wilayah yang kurang berkembang. Selain itu, muncul pula kekhawatiran terkait privasi data siswa, bias algoritma, dan dampak jangka panjang terhadap peran pendidik dalam proses pembelajaran. Apakah AI akan menjadi pelengkap atau justru menggantikan peran guru. Bagaimana memastikan bahwa penggunaan AI tetap mendukung pengembangan kecerdasan emosional, kreativitas, dan keterampilan sosial siswa yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh mesin? Penting untuk menciptakan sinergi yang harmonis antara kecerdasan manusia dan AI dalam pendidikan. AI tidak hanya menjadi alat, tetapi juga mitra yang mendukung manusia untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai potensi, tantangan, dan implikasi etis dari penggunaan AI dalam Pendidikan.

Konferensi direncanakan dilaksanakan tanggal: 5 Juli 2025 bertempat di HARRIS Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya Jl. HR Muhammad No.2A, Surabaya 60189, Indonesia. Agenda konferensi terdiri dari penyajian makalah dari pada nara sumber, penyajian makalah kelompok dari peserta, pengumuman makalah/prensenter terbaik, dan foto bersama peserta konferensi dari per universitas dan anggota atau pengurus IPTPI. Ada 4 nara sumber utama yang akan akan hadir dalam konferensi teknologi pendidikan, yakni (1) Prof. Dr. Mucklas Samani, M.Pd, Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan ( LAMDIK) yang menyajikan tema Membangun Ekosistem Pendidikan Berkelanjutan dengan AI: Peran LAMDIK dalam Menjamin Mutu, (2) Dr. Laksmi Dewi, M.Pd, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen yang menyajikan tentang Kebijakan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis AI, Dan Kesiapan Sistem Pendidikan Dalam Menghadapi Transformasi Digital, (3)Dr. Kiswanto, M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Wilayah Surabaya dan Sidoarjo: Membangun Ekosistem Pendidikan Berbasis AI: Peran Dinas Pendidikan dalam Mendukung Ekosistem Digital, dan (4) Dr. Henry Praherdhiono, Dosen Universitas Negeri Malang/Pengurus Pusat Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) yang akan mempresentasikan Integrasi AI Dalam Pendidikan: Tantangan, Peluang, dan Arah Kebijakan Masa Depan. Keempat nara sumber sudah terkonfirmasi bisa hadir.

Konferensi diharapkan dihadiri 250 peserta secara luring. Informasi awal dapat menghubungi UNS: Dr. Fatma Sukmawati, M.Pd, UNY: Suyantiningsih, S.Pd., M. Ed, UNESA: Dr. Fajar Arianto, M.Pd, UM: Dr. Made Duananda Kartika Degeng, S. Pd, UNDIKSHA: Prof. Dr. I Gde Wawan Sudhata, M.Pd, UNIPA: Dr. Adi Bandono, M.Pd, UNITOMO: Dr. Nuril Huda, M.Pd , UNIPAR: Dr. Endra Priawasana, M.Pd, dan peserta IPTPI, guru, dosen, umum ke Dr. Fajar Arianto, M.Pd . Kami dari konsorsium penyelengara mengharapkan bapak dan ibu Dosen, Guru, Mahasiswa, Peneliti, Praktisi Pendidikaan, Pengurus dan anggota IPTPI untuk menghadiri Konferensi Teknologi Pendidikan ini. Mekanisme dan biaya pendaftaran peserta konferensi akan diberitakan segera (menyusul). Masa depan pendidikan akan berada di tangan orang-orang yang dapat menghayati arti penting dari teknologi pendidikan (Finn dalam AECT, 1977)