DAMPAK PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM PENDIDIKAN DI MASA MENDATANG

Posted by UMI SALAMAH
Politeknik Angkatan Laut
on November 19, 2024

blog-post-image


Pengantar

Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi, merupakan faktor lingkungan ekternal yang tidak dapat dikendalikan dan dikontrol (uncontrollable), serta berpengaruh di seluruh factor kehidupan, termasuk factor Pendidikan. Dunia Pendidikan tidak dapat menolak kemajuan ilmu pengetahuan dan Teknologi, salah satunya adalah Artificial Intelligence (AI).

AI/kecerdasan buatan, adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem atau mesin yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Ini termasuk kemampuan untuk belajar, berpikir, memahami bahasa alami, merencanakan, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan mengenali objek atau suara.

Penggunaan AI yang sering digunakan siswa dalam proses belajar di kelas misalnya ChatGPT. Semua pertanyaan, Latihan dan tugas yang diberikan dalam proses pembelajaran seperti post test, atau Latihan soal yang lain, siswa sering kali hanya copy soal dari Guru/ dosen dan paste di ChatGPT, hasil dari ChatGPT di copy dan di paste di lembar jawaban. Siswa dapat mengerjakan seperti ini hanya dalam hitungan menit. Kondisi seperti ini membuat siswa merasa sudah tidak penting lagi mendengarkan penjelasan dosen, sehingga ada kecenderungan malas mendengarkan penjelasan dari dosen, karena apapun tes yang diberikan, mereka bisa mengerjakan semua dengan bantuan AI. Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan terutama dalam pola berfikir, pola analisis, serta pola analisis siswa akan menurun secara terus menerus bahkan mungkin mati, karena tidak pernah digunakan, mereka sudah terbiasa menggunakan bantuan AI.

 AI dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya yaitu: 1) Narrow AI (AI Sempit): AI yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas spesifik, seperti pengenalan suara, rekomendasi film, atau permainan catur. Contoh: asisten virtual seperti Siri dan Google Assistant. 2) General AI (AI Umum): AI yang mampu melakukan berbagai tugas dengan tingkat kecerdasan yang sama dengan manusia. General AI masih berupa konsep dan belum ada sistem yang benar-benar dapat mencapainya saat ini. 3) Superintelligent AI (Kecerdasan Super): Sebuah konsep AI yang melebihi kecerdasan manusia dalam semua aspek, termasuk kreativitas, penalaran, dan keterampilan sosial. Ini juga masih bersifat teoritis. Sehingga AI yang sekarang digunakan adalah Narrow AI yang kemampuannya belum sama dengan tingkat kecerdasan manusia.

Pendekatan utama dalam system AI yaitu: 1) Machine Learning (ML): Salah satu pendekatan di mana sistem dilatih untuk “belajar” dari data tanpa diprogram secara eksplisit untuk melakukan tugas tertentu. ML digunakan dalam banyak aplikasi AI modern, dari pengenalan gambar hingga analisis sentimen. 2) Deep Learning: Cabang dari Machine Learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) dengan lapisan-lapisan dalam (deep layers) untuk menganalisis data kompleks, seperti gambar atau suara. 3) Natural Language Processing (NLP): Cabang AI yang berfokus pada pemahaman dan penggunaan bahasa manusia, seperti chatbots dan asisten suara. 4) Computer Vision: Cabang AI yang memungkinkan mesin untuk mengenali dan menafsirkan gambar atau video, digunakan dalam teknologi pengenalan wajah dan mobil otonom.

 

Penggunaan AI dalam Pendidikan

Dalam proses Pendidikan baik siswa maupun guru dapat memperoleh beberapa kemudahan-kemudahan dengan memanfaatkan fasilitas AI. Banyak keuntungan yang bisa kita ambil dengan menggunakan AI, terutama efisiensi dalam mengerjakan berbagai hal, sehingga sangat rugi juga apabila kita memenfaatkan AI secara optimal. Beberapa AI yang sering digunakan siswa dalam membantu proses pembelajarannya antara lain:

1) ChatGPT dan Asisten Virtual Lainnya (Seperti Chatbots Edukasi), Siswa menggunakan AI berbasis bahasa seperti ChatGPT untuk memahami materi, menjawab soal, atau melakukan riset kecil. AI ini memberikan penjelasan tambahan, ide untuk tugas, atau bahkan latihan soal yang dapat membantu siswa belajar lebih mandiri. Penggunaan AI ini dapat mengeser dominasi peran guru dalam pembelajaran, bahkan ada kekhawatiran akan menggeser fungsi guru.

2) Grammarly dan Alat Koreksi Bahasa, Grammarly adalah alat berbasis AI yang membantu siswa memeriksa tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan dalam bahasa Inggris. Alat seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan menulis dan membuat tugas atau laporan lebih mudah dipahami. Penggunaan AI ini, sangat membantu dalam menulis, bahkan kita tidak perlu belajar Bahasa Inggris kita bisa membuat tulisan dalam Bahasa Inggris dengan baik.

3) Google Translate dan Aplikasi Penerjemah, Google Translate dan alat terjemahan lainnya berbasis AI membantu siswa yang belajar bahasa asing atau yang membutuhkan terjemahan cepat dalam memahami teks dalam bahasa lain. Google Translate juga menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing) untuk mempelajari makna dalam konteks. Penggunaan Ai ini sangat membantu kita dalam berkomunikasi dengan mengggunakan beberapa Bahasa, walupun sebenarnya kita tidak bisa Bahasa tersebut, sehingga kita tidak dituntut belajar Bahasa lain apabila berkomunkasi dengan orang asing.

4) Khan Academy dan Pembelajaran Adaptif, yang menggunakan AI untuk menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Ini disebut sebagai "pembelajaran adaptif," di mana AI menyesuaikan jenis latihan atau tingkat kesulitan sesuai dengan kinerja siswa. Penggunaan AI disini memberikan pembelajaran dengan memperhatiakan perbedaan secara individual, yang sangat sulit diberikan oleh guru saat pembelajaran klasikal di kelas, ada kekhawatiran apakah nantinya pembelajaran di kelas Bersama guru sudah tidak diperlukan lagi?

5) Photomath dan Alat Pemecah Soal Matematika, adalah aplikasi AI yang memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah matematika hanya dengan mengambil foto soal. Alat ini tidak hanya memberikan jawaban tetapi juga menampilkan langkah-langkah penyelesaian, sehingga siswa dapat memahami cara mengerjakan soal.

6) Quizlet dan Platform Pembelajaran Flashcard, Quizlet menggunakan AI untuk membantu siswa membuat dan belajar dari kartu flash (flashcard). AI di Quizlet dapat menyesuaikan latihan berdasarkan kemajuan siswa, membantu mengidentifikasi area yang perlu dipelajari lebih lanjut, dan menyusun sesi belajar yang efektif.

7) Duolingo dan Aplikasi Pembelajaran Bahasa, Duolingo menggunakan AI untuk menciptakan pengalaman belajar bahasa yang personal. Sistem adaptifnya memodifikasi latihan berdasarkan kemajuan dan kesulitan yang dihadapi siswa, sehingga pembelajaran bahasa menjadi lebih efektif. Penggunaan AI ini juga membuat anak dapat belajar Bahasa apapun yang ia tertarik, lengkap dengan pengucapannya. Ada kekhawatiran, Apakah nantinya perguaruan tinggi idak perlu membuka jurusan Bahasa?

8) Alat Riset dan Analisis, Alat seperti Zotero dan Mendeley yang dibantu AI memudahkan siswa dalam mengorganisir dan mencari referensi ilmiah. Beberapa platform ini juga menyarankan literatur terkait berdasarkan topik yang dicari, sehingga siswa bisa lebih efisien dalam menyusun karya ilmiah.

9) Aplikasi Mind Mapping dan Pembuatan Rencana, Alat seperti MindMeister menggunakan AI untuk membantu siswa mengatur ide mereka dalam bentuk mind mapping. Pembuatan mind map, merupakan salah satu bentuk tugas yang sering digunakan dalam post test, dengan tujuan siswa dapat merangkum pemahamannya tentang materi yang diberikan dalam bentuk map sehingga mudah untuk mengingstnys Kembali, tetapi dengan AI ini siswa tidak harus membuatnya sendiri, tp akan dibuatkan. Kekhawatiran penggunaan AI ini, siswa sudah tidak harus menggunakan otaknya lagi untuk mengingat Kembali dan merangkumnya dalam mind map.

10) Speech-to-Text dan Aplikasi Notulensi Otomatis, Aplikasi berbasis AI seperti Otter.ai membantu siswa mencatat dan mengonversi ucapan menjadi teks, misalnya saat kuliah atau wawancara. Aplikasi ini juga mampu mengenali pola bahasa dan membuat ringkasan otomatis, sehingga siswa tidak ketinggalan informasi penting.

Penggunaan AI ini dapat membuat proses belajar menjadi lebih efisien, mendalam, dan menarik, terutama jika digunakan dengan cara yang bijak dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. AI telah menjadi bagian penting dalam teknologi modern, dengan banyak aplikasi yang membantu mempermudah pekerjaan, menganalisis data, dan mendukung inovasi di berbagai bidang. Disamping itu penggunaan AI ini lebih sesuai dengan perkembangan generasi Z dan Post Gen Z, maka akan ada kecenderungan yang besar mereka lebih memilih belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya mereka dengan AI.

 

Dampak negatif yang muncul dengan penggunaan AI dalam pendidikan

Penggunaan AI dalam pendidikan selain membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan sejumlah kekhawatiran, yang akan berdampak besar pada perkembangkan pola berfikir siswa dalam Pendidikan.  Berikut adalah beberapa kekhawatiran penggunaan AI, antara lain:

1) Privasi dan Keamanan Data

AI memerlukan data besar untuk beroperasi secara efektif, termasuk data pribadi siswa seperti prestasi akademik, kebiasaan belajar, dan bahkan informasi pribadi lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait: a) Penyalahgunaan data: Data siswa bisa disalahgunakan untuk tujuan komersial, penipuan, maupun tindak kecurangan yang lain yang mengakibatkan kerugian pada yang mempunyai data. b) Kebocoran data: Ancaman peretasan atau pelanggaran keamanan dapat membahayakan informasi pribadi.

2) Ketergantungan pada Teknologi

Penggunaan AI secara berlebihan dapat membuat siswa dan guru terlalu bergantung pada teknologi, sehingga:

a)     Mengurangi kemampuan berpikir kritis dan problem-solving. Hal ini merupakan kekhawatiran yang terbesar di dunia pendidikan, yaitu siswa sudah malas berfikir kritis, menganalisa maupun memecahkan masalah, karena tanpa berfikir kristis pun, mereka sudah dengan mudah bisa mendapatkan jawaban, hasilnya bahkan solusi pemecahan permasalahan. Hal ini menjadikan pola pikir kritis siswa tidak terbentuk, otak juga sudah jarang terlatih untuk berfikir dan hal ini dapat menyebabkan tumpulnya otak dalam berpikir, sehingga dikhawatirkan generasi ini nantinya menjadi anak-anak yang bodoh dan lemah, yang hidupnya sangat tergantung pada AI, tanpa AI mereka tidak bisa survive. Hal ini merupakan permasalahan Pendidikan yang serius di masa yang akan datang.

b)     Menurunkan keterlibatan manusia dalam proses belajar. Hal ini memungkinkan minimnya keterlibatan dosen dan tenaga kependidikan dalam proses belajar. Kekhawatiran besar yang muncul adalah rasa sosial dan humanisme anak-anak semakin menurun, mereka akan lebih asyik berkomunikasi dan belajar dengan AI daripada dengan manusia, sehingga dampak kedepannya anak-anak menjadi manusia robot yang jiwa sosialnya mulai terkikis, yang lama kelamaan akan habis.

 

3) Ketimpangan Akses

Tidak semua sekolah atau siswa memiliki akses yang sama ke teknologi berbasis AI. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan pendidikan antara wilayah kaya dan miskin atau antara daerah perkotaan dan pedesaan.

4) Dehumanisasi Pendidikan

Interaksi manusia, seperti hubungan antara guru dan siswa, memainkan peran penting dalam pendidikan. Penggunaan AI yang terlalu dominan dapat: a) Mengurangi elemen empati dan personalisasi dalam pengajaran. b) Membuat siswa merasa diabaikan atau tidak dipahami secara emosional.

5) Bias Algoritma

AI bekerja berdasarkan data yang dilatih, sehingga jika data tersebut memiliki bias, maka hasilnya juga akan bias. Ini bisa memengaruhi: Penilaian atau hasil yang tidak benar dan termasuk rekomendasi yang tidak tepat.

6) Penggantian Peran Guru

AI berpotensi menggantikan beberapa fungsi guru, seperti pengajaran dan penilaian. Kekhawatiran yang muncul adalah kebutuhan tenaga pengajar semakain menurun, serta kurangnya sentuhan manusia yang sangat penting untuk pembelajaran emosional dan sosial.

7) Etika dan Moralitas

AI dapat digunakan untuk menganalisis perilaku siswa atau memprediksi prestasi mereka, tetapi ini menimbulkan pertanyaan etis: 1) Apakah pantas memprediksi masa depan siswa hanya berdasarkan data? serta 2) Siapa yang bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat oleh AI?

8) Kurangnya Pemahaman tentang Teknologi

Baik guru, siswa, maupun orang tua mungkin tidak sepenuhnya memahami cara kerja AI, sehingga: Sulit untuk mengevaluasi manfaat dan risiko penggunaannya, serta Berpotensi disalahgunakan karena ketidaktahuannya.

Kekhawatiran-kekhawatiran ini menunjukkan pentingnya regulasi, pendidikan digital, dan penerapan yang bertanggung jawab untuk memaksimalkan manfaat AI tanpa mengabaikan potensi risikonya. Dalam mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran penggunaan AI dalam Pendidikan, sangat membutuhkan peran dan aplikasi dari Teknologi Pendidikan, sehingga selanjutnya perlu kita bahas,  Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan dalam mengantisipasi dampak negative AI?

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel tentang Dampak Penggunaan AI dalam Pendidikan di Masa Mendatang adalah bahwa penggunaan AI dapat membuat proses belajar menjadi lebih efisien, mendalam, dan menarik, terutama jika digunakan dengan cara yang bijak dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. AI telah menjadi bagian penting dalam teknologi modern, dengan banyak aplikasi yang membantu mempermudah pekerjaan, menganalisis data, dan mendukung inovasi di berbagai bidang. Penggunaan AI ini lebih sesuai dengan perkembangan generasi Z dan Post Gen Z, maka akan ada kecenderungan yang besar mereka lebih memilih belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya mereka dengan AI.

Dampak negatif yang muncul dengan penggunaan AI dalam Pendidikan juga banyak, dan yang sangat penting diperhatikan adalah berkurangnya kemampuan berpikir kritis dan problem-solving, yang menjadikan pola pikir kritis siswa tidak terbentuk, otak juga sudah jarang terlatih untuk berfikir kristis dapat menyebabkan tumpulnya otak dalam berpikir, sehingga dikhawatirkan generasi ini nantinya menjadi anak-anak yang bodoh dan lemah, yang hidupnya sangat tergantung pada AI, tanpa AI mereka tidak bisa survive. Menurunkan keterlibatan manusia dalam proses belajar yang memungkinkan menurunkan rasa sosial dan humanisme anak-anak, mereka akan lebih asyik berkomunikasi dan belajar dengan AI daripada dengan manusia, sehingga dampak kedepannya anak-anak menjadi manusia robot yang jiwa sosialnya menurun.

Dalam mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran penggunaan AI dalam Pendidikan, sangat membutuhkan peran dan aplikasi dari Teknologi Pendidikan.