Kolaborasi Flipped Clasroom dan Case-Based Learning: Menyentuh Atribut Emosional dan Berpikir Kreatif Mahasiswa
Posted by Muhammad Hanif
S3 Teknologi Pendidikan Unesa
on April 21, 2025

Ilustration generate by AI
Generasi Z, atau Gen Z, cenderung menghadapi berbagai tantangan emosional yang kompleks, yang dipengaruhi oleh tekanan akademik, dinamika interaksi sosial, serta intensitas paparan media sosial. Akumulasi tekanan tersebut kerap berujung pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, hingga perilaku merusak diri. Di Indonesia, sektor pendidikan tinggi pun tidak luput dari dampaknya. Fenomena menyedihkan berupa meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa di berbagai kota pernah menjadi sorotan (Utomo & Rahmasari, 2024). Banyak di antaranya diduga dipicu oleh tekanan mental yang berasal dari proses pembelajaran yang ketat serta ekspektasi sosial yang tinggi terhadap mahasiswa (Kustiani et al., 2023). Sebagai respons, sejumlah perguruan tinggi mulai berusaha menghadirkan pendekatan pendidikan yang lebih humanis dan inklusif untuk meredam dampak psikologis tersebut (Fitri et al., 2024).
Namun, tantangan pendidikan tinggi tidak berhenti pada aspek psikologis semata. Lembaga pendidikan juga dihadapkan pada tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan kreatif. Perubahan zaman yang cepat serta kompleksitas dunia kerja saat ini menuntut model pembelajaran yang lebih adaptif dan transformatif. Dalam konteks inilah, inovasi pedagogis menjadi sangat penting. Salah satu pendekatan yang mulai mendapatkan perhatian adalah integrasi antara flipped classroom dan case-based learning. Kombinasi model ini diyakini mampu menstimulasi perkembangan atribut emosional serta kemampuan berpikir kreatif mahasiswa secara simultan.
Potensi Kolaborasi Flipped Clasroom dan Case-Based Learning
Flipped Classroom atau pembelajaran terbalik mengubah paradigma tradisional dengan memindahkan aktivitas ceramah ke luar kelas melalui video atau materi daring yang dipelajari mahasiswa secara mandiri. Di dalam kelas, waktu dimanfaatkan untuk diskusi, praktik, dan pemecahan masalah (Sams & Bergmann, 2013). Sementara itu, Case-Based Learning (CBL) menempatkan mahasiswa dalam situasi nyata atau simulasi yang kompleks, di mana mereka harus menganalisis, menilai, dan mengambil keputusan berdasarkan berbagai perspektif (Puri, 2022). Ketika dua pendekatan ini digabungkan, tercipta ruang pembelajaran yang aktif, reflektif, dan kontekstual. Dari sisi emosional, mahasiswa dilatih untuk mengelola tekanan, empati terhadap sudut pandang lain, dan percaya diri dalam mengemukakan opini (Jdaitawi, 2020). CBL memaparkan mereka pada dilema nyata yang menuntut pertimbangan etis dan emosional, sementara Flipped Classroom memberikan fleksibilitas belajar yang mengurangi stres akademik dan meningkatkan otonomi (He et al., 2018).
Selain itu, kemampuan berpikir kreatif mahasiswa berkembang melalui tantangan yang bersifat terbuka. Dalam diskusi kasus, tidak ada satu jawaban benar sehingga mahasiswa diajak berpikir divergen, mengembangkan solusi inovatif, dan mempresentasikan ide secara persuasive (Lavi & Marti, 2023). Flipped classroom mendukung hal ini dengan menyediakan waktu lebih banyak untuk eksplorasi dan kolaborasi di dalam kelas, bukan sekadar mendengarkan ceramah pasif (Qian et al., 2021). Pengalaman belajar yang didesain demikian juga mendorong pembelajaran yang bermakna dan berkelanjutan. Mahasiswa tidak sekadar menyerap informasi, tetapi mengalami proses berpikir yang melibatkan emosi, intuisi, dan logika. Mereka belajar dari kegagalan, membangun argumen, dan merefleksikan dampak keputusan (McWhirter & Shealy, 2020). Dalam jangka panjang, hal ini membentuk profil lulusan yang adaptif, empatik, dan inovatif—atribut yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja masa kini dan masa depan (OECD, 2019).
Potensi yang demikian besar permah dimanfaatkan oleh beberapa desainer pembelajaran di berbagai bidang di perguruan tinggi (Kolahdouzan et al., 2020; Yang et al., 2021; Cai et al., 2022; Oliván-Blázquez et al., 2023). Namun demikian, kolaborasi ini memerlukan kesiapan baik dari dosen maupun institusi. Dosen dituntut untuk merancang materi daring yang menarik dan relevan, serta kasus yang kontekstual dan menantang. Di sisi lain, institusi perlu menyediakan infrastruktur pendukung dan pelatihan bagi tenaga pengajar.
Rekomendasi
Kolaborasi antara flipped classroom dan case-based learning bukan sekadar model pengajaran alternatif, tetapi sebuah pendekatan transformatif yang mampu membentuk mahasiswa sebagai pribadi utuh: cerdas secara emosional dan kreatif dalam berpikir. Di tengah kompleksitas tantangan abad ke-21, pembelajaran yang mampu menyentuh aspek afektif dan kognitif secara bersamaan menjadi kebutuhan mendesak. Sudah saatnya perguruan tinggi mengadopsi model ini dan juga model pembelajaran dengan karakteristik sejenis secara serius, tidak hanya sebagai metode, tetapi sebagai filosofi baru dalam pendidikan tinggi yang humanis dan progresif.
Daftar Referensi
Cai, L., Li, Y.-L., Hu, X.-Y., & Li, R. (2022). Implementation of flipped classroom combined with case-based learning: A promising and effective teaching modality in undergraduate pathology education. Medicine, 101(5), e28782. http://dx.doi.org/10.1097/MD.0000000000028782
Fitri, R. J., Nasution, R. A., Kamariyah, K., Yuliana, Y., & Mekeama, L. (2024). Depression and suicide ideas in final level students: A cross sectional study. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 7(2), 889–901. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/2643
He, W., Holton, A. J., & Farkas, G. (2018). Impact of partially flipped instruction on immediate and subsequent course performance in a large undergraduate chemistry course. Computers in Education, 125, 120–131. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2018.05.020
Jdaitawi, M., (2020). Does flipped learning promote positive emotions in science education? A comparison between traditional and flipped classroom approaches. The Electronic Journal of e-Learning, 18(6), 516–524. https://doi.org/10.34190/JEL.18.6.004
Kolahdouzan, M., Mahmoudieh, M., Rasti, M., Omid, A., Rostami, A., Yamani, N. (2020). The effect of case-based teaching and flipped classroom methods in comparison with lecture method on learning and satisfaction of internship students in surgery. Journal of Education and Health Promotion, 9, 256. https://doi.org/10.4103%2Fjehp.jehp_237_19
Kustiani, A. R., Fayed, M. S. A., Cahyani, S. N., Purwanto, F. H., & Mahmud, F. (2023). Fenomena bunuh diri pada mahasiswa dalam tekanan akademik dipandang dari perspektif Teori bunuh diri (suicide) menurut Emile Durkheim. Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humanioral, 1(2), 1–25. https://journal.forikami.com/index.php/nusantara/article/view/580
Lavi, R., & Marti, D. (2023). A proposed case-based learning framework for fostering undergraduate engineering students’ creative and critical thinking. Journal of Science Education and Technology, 32, 898–911. https://doi.org/10.1007/s10956-022-10017-w
McWhirter, N., & Shealy, T. (2020). Case-based flipped classroom approach to teach sustainable infrastructure and decision-making. International Journal of Construction Education and Research, 16(1), 3–23. https://doi.org/10.1080/15578771.2018.1487892
OECD. (2019). OECD Future of Education and Skills 2030: OECD Learning Compass 2030. A Series of Concept Notes. https://www.oecd.org/education/2030-project/OECD Publishing
Oliván-Blázquez, B., Aguilar-Latorre, A., Gascón-Santos, S., Gómez-Poyato, M. J., Valero-Errazu, D., Magallón-Botaya, R., Heah, R., & Porroche-Escudero, A. (2023). Comparing the use of flipped classroom in combination with problem-based learning or with case-based learning for improving academic performance and satisfaction. Active Learning in Higher Education, 24(3), 373–388. https://doi.org/10.1177/14697874221081550
Puri, S. (2022). Effective learning through the case method. Innovations in Education and Teaching International, 59(2), 161–171. https://doi.org/10.1080/14703297.2020.1811133
Sams, A., & Bergmann, J. (2013). Flip your students' learning. Education Leadership, 70(6), 16–20. https://www.ascd.org/el/articles/flip-your-students-learning
Utomo, A. A. & Rahmasari, D. (2024). Description of hopelessness in college students who have a suicidal ideation. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 11(2), 865–879. https://doi.org/10.26740/cjpp.v11n2.p865-879
Qian, Q., Yan, Y., Xue, F., Lin, J., Zhang, F., & Zhao, J. (2021). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) learning online: A flipped classroom based on micro-learning combined with case-based learning in undergraduate medical students. Advances in Medical Education and Practice, 12, 835–842. https://doi.org/10.2147/AMEP.S294980
Yang, F., Lin, W., & Wang, Y. (2021). Flipped classroom combined with case-based learning is an effective teaching modality in nephrology clerkship. BMC Medical Education, 21(276), 1–7. https://doi.org/10.1186/s12909-021-02723-7