MENGEMBALIKAN MARWAH KEHORMATAN PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Posted by Adi Bandono
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
on October 26, 2024

blog-post-image

Pengantar

Pada saat Konggres Luar Biasa IPTPI TA 2024, tanggal 25-27 September 2024, di Surakarta, Senior IPTPI, I Nyoman Sudana Degeng, dalam sambutannya mengeluarkan statement yang sangat menyentuh dan menggugah perasaan, yakni: “….saat ini telah terjadi pengkianatan terhadap profesi teknologi pendidikan…lonceng Kematian telah berdentang….batu nisan telah disiapkan”.  Pernyataan begawan di bidang Teknologi Pendidikan ini mengkritisi kondisi bahwa profesi teknologi pendidikan kini telah kehilangan marwah kehormatannya, sangat terpuruk, dan dapat menuju ambruk.

Istilah pengkianatan terhadap profesi teknologi pendidikan selanjutnya diangkat oleh Mustaji dalam artikelnya yang berjudul “Pengkianatan Teknologi Pendidikan” (diposting 2 Oktober 2024), dengan menyajikan beragam komentar baik yang pro maupun yang kontra. Apapun ragam pendapat yang dilontarkan para begawan yang telah bertahun-tahun mengabdi pada profesi Teknologi Pendidikan, ada dua poin pertanyaan penting yang patut menjadi pemikiran bersama, yaitu: (1) mengapa profesi Teknologi Pendidikan telah kehilangan marwah kehormatannya?, dan (2) bagaimana mengembalikan marwah kehormatannya sebagai profesi Teknologi Pendidikan. Dua permasalahan pokok inilah yang akan menjadi fokus pembahasan pada artikel singkat berikut ini.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi para pembaca dalam memahami peran penting profesi Teknologi Pendidikan. Dalam era digital yang terus berkembang, peran profesional di bidang ini menjadi semakin krusial. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara teknologi dan pendidikan, tetapi juga sebagai inovator yang membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi mereka, diharapkan lebih banyak pihak akan memberikan dukungan terhadap pengembangan profesi ini.

Selain itu, artikel ini juga diharapkan dapat mendorong diskusi mengenai arah pengembangan profesi Teknologi Pendidikan di masa depan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan integrasi teknologi dalam pendidikan, penting bagi kita untuk merumuskan strategi yang dapat meningkatkan penghargaan terhadap profesi ini. Ini termasuk peningkatan program pelatihan, pengakuan formal terhadap keahlian mereka, dan kolaborasi yang lebih erat dengan pendidik dan pengambil kebijakan. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat memastikan bahwa profesi Teknologi Pendidikan terus berkembang dan mampu memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan secara keseluruhan.

 

Mengapa profesi Teknologi Pendidikan telah kehilangan marwah kehormatannya?

Profesi Teknologi Pendidikan telah kehilangan marwah kehormatannya karena kurangnya pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi yang mereka berikan dalam dunia pendidikan. Meskipun peran mereka sangat penting dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar, profesional di bidang ini sering kali dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai pihak tambahan yang tidak berpengaruh langsung terhadap hasil pendidikan. Hal ini diperparah dengan minimnya keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pendidikan, sehingga suara mereka sering kali diabaikan. Ketidakjelasan mengenai peran dan tanggung jawab juga menciptakan kesan bahwa profesi ini tidak memiliki standar atau landasan yang kuat, sehingga membuat profesional teknologi pendidikan merasa tidak dihargai.

Selain itu, ketidakstabilan dalam pengembangan karir dan keterbatasan sumber daya untuk pelatihan profesional juga berkontribusi terhadap hilangnya marwah kehormatan profesi ini. Banyak profesional yang merasa terjebak dalam posisi tanpa peluang untuk berkembang, yang berdampak negatif pada motivasi dan kepuasan kerja mereka. Ditambah dengan adanya stigma negatif yang sering melingkupi penggunaan teknologi dalam pendidikan, yang menganggapnya sebagai solusi sementara atau tambahan, membuat profesi ini semakin terpinggirkan. Dalam konteks ini, mengembalikan kehormatan profesi Teknologi Pendidikan sangat penting untuk memastikan bahwa mereka diakui sebagai bagian integral dari sistem pendidikan yang berkualitas, dengan potensi untuk menciptakan inovasi dan peningkatan yang signifikan dalam pengalaman belajar.

Profesi Teknologi Pendidikan telah kehilangan marwah kehormatannya dari sudut pandang pengakuan profesional. Banyak profesional di bidang ini merasa bahwa kontribusi mereka dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran sering kali diabaikan. Mereka tidak selalu diikutsertakan dalam perencanaan kurikulum atau kebijakan pendidikan, sehingga peran mereka tidak terlihat jelas. Ketika teknologi baru diadopsi, sering kali guru atau administrator yang tidak memiliki latar belakang teknologi mengambil alih, sedangkan profesional teknologi pendidikan yang seharusnya memiliki keahlian di bidang tersebut justru tidak dilibatkan. Hal ini menciptakan kesan bahwa mereka bukanlah bagian integral dari sistem pendidikan.

Dari perspektif sumber daya dan dukungan institusional, banyak institusi pendidikan yang tidak menyediakan anggaran atau pelatihan yang memadai untuk pengembangan profesional di bidang Teknologi Pendidikan. Banyak profesional yang merasa terjebak dalam peran yang terbatas dan tidak memiliki akses ke pembaruan pengetahuan dan keterampilan terbaru. Ketidakpastian tentang arah dan masa depan profesi ini juga menciptakan ketidakpuasan di kalangan praktisi, yang akhirnya dapat mengurangi motivasi mereka untuk berinovasi. Ketika kesempatan untuk tumbuh dan berkembang tidak ada, kehormatan profesi ini menjadi semakin pudar, dan para profesional merasa bahwa mereka tidak dihargai.

Terakhir, dari perspektif persepsi publik, ada stigma yang melekat pada penggunaan teknologi dalam pendidikan. Beberapa pihak melihat penggunaan teknologi sebagai pengganti metode pengajaran tradisional, yang menimbulkan skeptisisme terhadap efektivitasnya. Hal ini dapat menciptakan anggapan bahwa teknologi pendidikan tidak esensial dan bahwa profesional di bidang ini hanya berfungsi sebagai “penjaga” teknologi, bukan sebagai inovator atau pemimpin dalam pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mengembalikan kehormatan profesi ini, penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran dan kontribusi yang signifikan dari Teknologi Pendidikan dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran.

 

Bagaimana mengembalikan marwah kehormatannya sebagai profesi Teknologi Pendidikan

Mengembalikan marwah kehormatan profesi Teknologi Pendidikan memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Salah satu langkah awal yang penting adalah meningkatkan pengakuan terhadap peran profesional di bidang ini. Institusi pendidikan perlu melibatkan profesional teknologi pendidikan dalam setiap aspek pengembangan kurikulum dan kebijakan pendidikan. Dengan memberikan mereka tempat di meja perencanaan, institusi tidak hanya memperkuat posisi profesional ini, tetapi juga memastikan bahwa keputusan yang diambil berbasis pada pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki. Ini akan menciptakan kesadaran akan pentingnya kontribusi mereka dalam menciptakan pengalaman belajar yang efektif.

Selanjutnya, pelatihan dan pengembangan profesional menjadi kunci dalam mengembalikan marwah profesi ini. Institusi harus menyediakan akses yang cukup untuk program pelatihan yang relevan dan terkini, agar profesional teknologi pendidikan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan pelatihan yang baik, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang ada di lapangan dan dapat berkontribusi secara signifikan dalam integrasi teknologi dalam pembelajaran. Selain itu, pengembangan jaringan profesional yang memungkinkan kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar profesional juga dapat meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri mereka.

Penting juga untuk menciptakan kesadaran tentang nilai dan kontribusi profesional teknologi pendidikan di kalangan pengambil kebijakan, guru, dan masyarakat luas. Kampanye informasi yang menyoroti keberhasilan inovasi yang dilakukan oleh profesional di bidang ini dapat membantu mengubah persepsi negatif yang mungkin ada. Misalnya, mengadakan seminar, workshop, atau konferensi yang menampilkan studi kasus sukses tentang penerapan teknologi dalam pendidikan dapat menunjukkan betapa pentingnya peran mereka. Ini akan membantu membangun reputasi dan menghormati profesi ini di mata publik.

Dari segi kebijakan, perlu adanya dukungan yang lebih besar terhadap profesi teknologi pendidikan. Pengembangan kebijakan yang mengakui kontribusi mereka dan menciptakan jalur karir yang jelas, termasuk peluang untuk promosi dan peran kepemimpinan, sangat penting. Kebijakan yang mendukung penilaian yang adil dan transparan terhadap kinerja profesional teknologi pendidikan juga akan meningkatkan motivasi dan semangat kerja mereka. Dengan adanya dukungan dari manajemen dan kebijakan yang berpihak, profesi ini akan lebih dihargai dan diakui.

Penerapan standar profesional yang jelas juga dapat menjadi langkah penting dalam mengembalikan marwah kehormatan profesi Teknologi Pendidikan. Dengan adanya sertifikasi dan akreditasi yang diakui, profesional di bidang ini dapat menunjukkan kompetensi mereka secara resmi. Ini tidak hanya akan meningkatkan kredibilitas profesi, tetapi juga memberikan rasa memiliki dan kebanggaan di antara para profesional. Standar ini dapat membantu menciptakan identitas yang kuat bagi profesi Teknologi Pendidikan dan memastikan bahwa mereka memiliki landasan yang solid untuk pertumbuhan di masa depan.

Akhirnya, membangun budaya kolaboratif di dalam institusi pendidikan juga sangat penting. Kolaborasi antara profesional teknologi pendidikan dan guru mata pelajaran lainnya dapat menciptakan sinergi yang kuat, yang mengarah pada praktik pembelajaran yang lebih inovatif. Ketika profesional teknologi pendidikan dan pendidik lainnya bekerja sama, mereka dapat saling belajar dan berbagi keahlian, yang akan memperkuat posisi masing-masing profesi. Dengan menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan menghargai, kehormatan profesi Teknologi Pendidikan dapat dikembalikan dan diperkuat, sehingga mereka dapat berfungsi secara optimal dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Salah satu upaya untuk mengembalikan marwah kehormatan profesi Teknologi Pendidikan adalah dengan memasukkan mata kuliah Edutechno Entrepreneurship dan Edutech Leadership dalam kurikulum program studi yang relevan. Kedua mata kuliah ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan kewirausahaan dan kepemimpinan yang diperlukan untuk mengembangkan inovasi dalam dunia pendidikan. Dengan adanya fokus pada kewirausahaan, mahasiswa didorong untuk berpikir kreatif dan menghasilkan solusi baru yang dapat meningkatkan proses pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan citra profesi Teknologi Pendidikan sebagai agen perubahan yang proaktif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Selain itu, mata kuliah Edutechno Leadership dapat membantu memperkuat posisi profesional teknologi pendidikan sebagai pemimpin di bidang mereka. Dengan mempelajari aspek-aspek kepemimpinan dan manajemen yang relevan dengan teknologi pendidikan, lulusan diharapkan mampu mengambil peran strategis dalam pengambilan keputusan di institusi pendidikan. Mereka akan lebih siap untuk memimpin inisiatif integrasi teknologi dan menjadi jembatan antara pendidik, administrasi, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan cara ini, kehormatan profesi Teknologi Pendidikan dapat dikembalikan dan diperkuat, serta diakui sebagai elemen kunci dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di era digital.

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel tentang mengembalikan marwah kehormatan profesi Teknologi Pendidikan adalah bahwa pengakuan, pelatihan, dan dukungan institusional yang kuat sangat penting untuk meningkatkan posisi profesional di bidang ini. Melalui keterlibatan yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dan kebijakan pendidikan, serta penyediaan program pelatihan yang relevan, para profesional dapat memperoleh pengakuan yang layak atas kontribusi mereka. Selain itu, dengan memperkenalkan mata kuliah Edutechno Entrepreneurship dan Edutech Leadership, institusi pendidikan dapat mempersiapkan generasi baru pemimpin yang inovatif dan kreatif dalam teknologi pendidikan.

Pentingnya membangun kesadaran publik tentang nilai dan dampak positif yang dapat diberikan oleh profesi Teknologi Pendidikan juga tidak dapat diabaikan. Dengan mengubah persepsi yang ada dan menciptakan budaya kolaboratif di antara pendidik, profesional teknologi pendidikan dapat berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan marwah kehormatan profesi Teknologi Pendidikan dapat dipulihkan dan diperkuat, menjadikannya sebagai elemen yang tak terpisahkan dalam upaya menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik di era digital.